Semangat Juang Mahasiswa
Membangkitkan Semangat Juang Mahasiswa - Setelah reformasi yang ditandai lengsernya Soeharto 21 Mei 1998- dari Istana Merdeka ternyata ikut menyurutkan semangat mahasiswa dalam memperjuangkan idealisme. Yakni, cita-cita terwujudnya Negara Indonesia yang bersih, damai, dan rakyat sejahtera.
Setelah merdeka, revolusi dan perjuangan mahasiswa terus berlanjut dalam rangkat melawan Pemerintahan Soekarno di era akhir kepemimpinannya yang semakin tidak prorakyat. Nah, setelah reformasi, siapa lagi musuh yang harus dilawan? Atau perjuangan model apa lagi yang bisa dilakukan mahasiswa?
Alasan yang kerap jadi apologi, tidak ada lagi common enemy (musuh bersama) yang perlu dilawan. Misalnya, di era reformasi, semangat juang mahasiswa terfokus pada upaya melengserkan dominasi rezim absolute Soeharto yang berkuasa 32 tahun. Pada masa kemerdekaan, mahasiswa berdarah-darah bergerak dan bertempur mengusir penjajah; Belanda, Jepang, Kekuatan Barat dan Eropa lain.
Baca Juga: Gerakan Pers Mahasiswa
Gerakan dan Perjuangan Mahasiswa
Kebingungan mahasiswa dalam menentukan arah gerak dan membuat perubahan karena tercipta nalar komunal bahwa perjuangan mahasiswa identik dengan menggulingkan kekuasan, melawan rezim dictator, atau perang kemerdekaan. Padahal, masih banyak bentuk perjuangan yang perlu dilaksanakan mahasiswa Indonesia.
Misalnya, gerakan melawan dominasi kekuatan politik-ekonomi kapitalisme yang menjadi lintah penghisap darah kekayaan Indonesia. Berjuang keluar dari kerangkeng nalar dan penjajahan intelektual yang didesign apik oleh aturan-aturan warisan kolonialisme. Karena penjajahan pengetahuan ini telah menjadikan rakyat Indonesia sebagai robot yang bisa dikontrol jarak jauh untuk beraksi sesuati keinginan negera-negara penguasa.
Baca Juga: Pemilihan Presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)
Mahasiswa sebagai Agent Social of Change
Sedangkan dalam ranah sosial, mahasiswa lahir sebagai Agent Social of Change adalah perjuangan mahasiswa memberantas kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, pengangguran, dsb. Sekelumit masalah tadi adalah problem kebangsaan dan tantangan berat mahasiswa untuk bangkit mengepalkan tangan dan berjuang membuat perubahan.
Bukan laiknya mahasiswa hedonis dan manja yang hanya asyik kuliah, pulang kos, jalan-jalan, foya-foya, dan pulang ke rumah minta jatah bulanan tanpa memperhatikan nasib saudara sebangsa yang tak berpendidikan serta tertindas!
No comments:
Post a Comment